PRODUK BERLABEL 212
Dalam rangka meningkatkan pemasaran produk hasil pabrik atau usaha kaum muslimin, Koperasi Syariah 212 (KS 212) akan segera memulai memasarkan produk yang akan diberi label 212. Pemasaran produk berlabel 212 yang resmi ini akan dilakukan melalui minimarket 212 Mart dan simpul-simpul komunitas muslim yang bekerjasama dengan KS 212. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengundang segenap kaum muslimin yang memiliki produk layak ditawarkan dan bersedia dilabeli 212 untuk mengajukan produknya kepada kami.
Produk yang saat ini kami prioritaskan untuk dilabeli 212 adalah :
1. Minyak Goreng
2. Gula Pasir
3. Beras
4. Air Mineral
5. Tepung
6. Telur
7. Kecap
8. Kopi
9. Tissu
Adapun syarat-syarat mitra yang produknya akan kami labeli 212 adalah sebagai berikut :
1. Pemilik pabrik (pemilik usaha) adalah muslim
2. Pabrik (usaha) sudah berjalan minimal dua tahun
3. Kapasitas produksi minimal 5000 unit per bulan
4. Produk adalah halal, (diprioritaskan bersertifikat halal)
5. Khusus untuk produk makanan dan minuman, harus mendapat rekomendasi sehat atau aman dari pihak terkait.
6. Semua produk telah memiliki kode produk / barcode.
7. Memiliki armada pengantaran dari pabrik ke Distribution Center (DC) atau ke gudang jaringan KS 212
Masa pengajuan penawaran produk ini kami buka mulai 23 Agustus – 8 September 2017. Setiap produk yang ditawarkan selain disertai sampel produknya, juga dilengkapi dokumen persyaratan sebagaimana tersebut di atas.
Sampel dan dokumen persyaratan, dapat dikirimkan ke :
Kantor Koperasi Syariah 212
Bellanova Country Mall
Ruko Blok RK No. 05-06
Jl. MH. Thamrin No. 8
Sentul City, Bogor 16810
Informasi dan Komunikasi dapat menghubungi :
Hanhan Anwar (081398143325)
By: Abah Fikri
Selasa, 29 Agustus 2017
Berjamaah itu susah
BERJAMAAH ITU SUSAH
Sungguh luar biasa buah manis dari gerakan 212 yang lalu..
Dampak kongkrit munculnya gebrakan bisnis berjamaah yang marak dilakukan dimana2..
Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa umat muslim khususnya alumni 212 sebagai pioner ataupun pencetus gerakan bisnis berjamaah. Itu faktanya..
Bisnis ini merupakan pola baru yaitu kolaborasi antar umat demi bisa merealisasikan sebuah bisnis yang rasanya sulit namun bisa menjadi mudah dengan berjamaah.
Namun, satu hal yang perlu diperhatikan bahwa tidaklah mudah dalam membangun bisnis berjamaah ini apalagi untuk jangka waktu yang relatif lama. Perlu ada strategi dan kesadaran bahwa kita berada dalam suatu komunitas baru yang sangat majemuk dalam latar belakang namun homogen dalam visi dan misi.
Maka, melalui tulisan ini saya mencoba mengupas tentang bagaimana upaya untuk menjaga agar bisnis berjamaah bisa langgeng dan harmonis mengingat bahwa saat ini kita masih baru memulai, sementara tujuan akhir belum kita rasakan sepenuhnya.
Berikut hal2 yang perlu diperhatikan dalam menjaga bisnis berjamaah agar bisa langgeng, sbb :
1. SADAR MAKSUD dan TUJUAN BERBISNIS
Sebelum kita memutuskan untuk bergabung ke suatu komunitas sebagai investor sebaiknya kita harus bertanya pada diri sendiri tentang beberapa hal, seperti :
a. Apa motivasi kita bergabung dalam bisnis tersebut ? Ingin ibadah, ingin berpartisipasi dalam perekonomian umat, ingin mencari keuntungan, atau ingin mencari kerja atau sekedar ikut2an saja ?
b. Apakah bisnis tsb adalah tujuan utama sebagai sumber pendapatan, atau sampingan, atau hanya sebuah bentuk partisipasi atau hanya iseng2 saja ?
c. Apakah kita siap bergabung dengan pihak lain yang mempunyai kedudukan sama dengan kita sebagai investor ? Yang notabene terdiri dari berbagai karakter, suku, latar belakang pendidikan, pengalaman, berbagai motif, dll ???
d. Apakah kita siap apabila nanti ketika bisnis tersebut mengalami kerugian atau tidak sesuai target yang dicapai maka investasi kita akan hilang ?
Dan banyak lagi pertanyaan yang harus kita tanyakan kepada diri sendiri sebagai upaya menyadarkan diri kita dan agar kita bisa menempatkan dimana posisi kita yang sebenarnya dan kita bisa membuat langkah apa yang harus kita lakukan dalam bisnis tersebut.
Pemahaman ini perlu disadarkan dan ditanyakan sejak awal agar kita tau bagaimana langkah yg kita ambil ketika target dan harapan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
Kesiapan mental sejak awal bergabung diperlukan agar kita bisa mengantisipasi berbagai hal yang mungkin akan terjadi ditengah perjalanan yang pasti akan mendapati berbagai konflik dan kendala yang membuat seseorang menjadi down dan ingin keluar dari komunitas tersebut.
Hal ini yang harus kita pahami dan hindari.
Lalu, apa yang harus kita lakukan ?
Mari kita lanjutkan dengan pembahasan selanjutnya..
2. LURUSKAN NIAT
Setelah kita memahami tentang apa yg menjadi motivasi awal kita berbisnis berjamaah hal selanjutnya adalah meluruskan niat dengan cara mencoba mengingat lagi titik awal sejarah kenapa kita umat muslim bisa menjadi seperti saat ini yang berjamaah membangun bisnis.
Ketika kita berada dalam kondisi saat ini bukanlah hal yang terjadi secara tiba2 dan sim salabim abrakadabra bukan ?
Kita mengalami proses panjang dan bersejarah yang membangkitkan emosi umat sehingga merasa sudah saatnya bangkit dan bersatu. Bukan begitu ???
Nah, jika demikian adanya maka niat awal yang perlu kita tanamkan adalah bahwa kita bergabung dengan tujuan untuk berpartisipasi dan mempunyai peran dalam upaya membangkitkan ekonomi umat dan bersatu. Ingat, kata kuncinya adalah membangkitkan perekonomian umat dan bersatu
Itu...
" Tapi, tentu ini tidak perlu disampaikan lagi karena kita semua sudah tau.."
" Betul sekali"
Kalo begitu, mari kita lanjutkan dengan point selanjutnya...
3. SIAP BERJAMAAH
Karena kita berasal dari berbagai macam manusia yang dengan macam watak, tingkah laku, berbagai motivasi, dan kepentingan (bagi yang mempunyai kepentingan) tentu tidak gampang melebur dan membaur dalam situasi seperti ini.
Apalagi, semua baru kenal dan belum tau apa dan siapa rekan bisnis kita dalam komunitas. Tentu ini sangatlah tidak mudah..
Lalu apa yang perlu kita perhatikan ???
Jaga sikap, jaga emosi, simpan dulu kepentingan pribadimu, rendahkan egomu, berlapang dada, dan sabar
Ingat lagi apa dasar dibuatnya bisnis ini..
Oke, kita lanjutkan..
4. PROFESIONAL
Ketika kita sudah merealisasikan kegiatan bisnis berjamaah ini, hal penting lain adalah melakukan kegiatan bisnis secara profesional dan transparan dalam pengelolaan keuangan
Hati2 dalam mengelola dana umat ini, jangan sampai kita nanti dicap negatif yang berdampak kepada nama baik umat Islam.
Apabila kita menyadari betapa sulitnya berjamaah dan kita bisa memposisikan diri kita dengan cara yang apik maka Insya Allah kita bisa langgeng dan harmonis.
Ibarat sebuah ikatan perkawinan, mungkin mudah bagi kita untuk menikah..
Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita menjaga pernikahan tersebut.
Kita ingat, bagaimana ketika diawal pernikahan yang mana kita saling menyesuaikan antara satu dengan yang lain, dan bagaimana kita berusaha untuk menjaga pernikahan agar tetap langgeng dan harmonis dengan segala perbedaan yang ada. Tidaklah mudah..
Prinsip dasar yang harus kita jaga adalah sikap toleransi dan berusaha menyikapi segala permasalahan dengan cara yang bijak. Artinya, kecerdasan emosional seseorang sedang diuji saat itu.
Berbeda itu biasa, tapi yang paling penting adalah bagaimana kita menyikapi perbedaan itu. Selama masih ada niat untuk bersatu, Insya Allah pasti akan ada solusi terbaik demi kemaslahatan bersama.
Satu2nya cara yang paling indah adalah ketika kita bermasalah, kembalikan semua kepada Allah dengan cara berdoa bersama2, meminta ampunan, dan memohon petunjuk serta berdoa agar kita diberikan hati yang ikhlas dan lembut agar bisa membedakan mana yang nafsu syetan mana yang merupakan petunjuk.
Mari kita saling berjabat tangan dan merangkul agar mencair semua amarah.
Allah tidak pernah punya rencana yang sia2..
Saat ini umat bersatu, ketika diberikan cobaan diantara kita artinya Allah sedang berusaha merekatkan lagi tali ukhuwah diantara kita, maka
SAYANGILAH SAUDARA MUSLIMMU DAN RANGKULLAH..
MAAFKAN KESALAHANNYA DAN CARI SOLUSI TERBAIK..
JANGAN KITA GOYAH DENGAN MASALAH PERBEDAAN..
TAPI JADIKAN PERBEDAAN SEBAGAI ALAT UNTUK SALING MEREKATKAN..
KARENA ISLAM ADALAH AGAMA YANG INDAH..
Semoga bermanfaat..
#tulisan ini saya dedikasikan kepada mujahid dan mujahidah yang berjuang membangkitkan ekonomi umat agar lebih semangat dan bersatu
🙏🙏🙏
By : Abah Fikri
Sungguh luar biasa buah manis dari gerakan 212 yang lalu..
Dampak kongkrit munculnya gebrakan bisnis berjamaah yang marak dilakukan dimana2..
Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa umat muslim khususnya alumni 212 sebagai pioner ataupun pencetus gerakan bisnis berjamaah. Itu faktanya..
Bisnis ini merupakan pola baru yaitu kolaborasi antar umat demi bisa merealisasikan sebuah bisnis yang rasanya sulit namun bisa menjadi mudah dengan berjamaah.
Namun, satu hal yang perlu diperhatikan bahwa tidaklah mudah dalam membangun bisnis berjamaah ini apalagi untuk jangka waktu yang relatif lama. Perlu ada strategi dan kesadaran bahwa kita berada dalam suatu komunitas baru yang sangat majemuk dalam latar belakang namun homogen dalam visi dan misi.
Maka, melalui tulisan ini saya mencoba mengupas tentang bagaimana upaya untuk menjaga agar bisnis berjamaah bisa langgeng dan harmonis mengingat bahwa saat ini kita masih baru memulai, sementara tujuan akhir belum kita rasakan sepenuhnya.
Berikut hal2 yang perlu diperhatikan dalam menjaga bisnis berjamaah agar bisa langgeng, sbb :
1. SADAR MAKSUD dan TUJUAN BERBISNIS
Sebelum kita memutuskan untuk bergabung ke suatu komunitas sebagai investor sebaiknya kita harus bertanya pada diri sendiri tentang beberapa hal, seperti :
a. Apa motivasi kita bergabung dalam bisnis tersebut ? Ingin ibadah, ingin berpartisipasi dalam perekonomian umat, ingin mencari keuntungan, atau ingin mencari kerja atau sekedar ikut2an saja ?
b. Apakah bisnis tsb adalah tujuan utama sebagai sumber pendapatan, atau sampingan, atau hanya sebuah bentuk partisipasi atau hanya iseng2 saja ?
c. Apakah kita siap bergabung dengan pihak lain yang mempunyai kedudukan sama dengan kita sebagai investor ? Yang notabene terdiri dari berbagai karakter, suku, latar belakang pendidikan, pengalaman, berbagai motif, dll ???
d. Apakah kita siap apabila nanti ketika bisnis tersebut mengalami kerugian atau tidak sesuai target yang dicapai maka investasi kita akan hilang ?
Dan banyak lagi pertanyaan yang harus kita tanyakan kepada diri sendiri sebagai upaya menyadarkan diri kita dan agar kita bisa menempatkan dimana posisi kita yang sebenarnya dan kita bisa membuat langkah apa yang harus kita lakukan dalam bisnis tersebut.
Pemahaman ini perlu disadarkan dan ditanyakan sejak awal agar kita tau bagaimana langkah yg kita ambil ketika target dan harapan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
Kesiapan mental sejak awal bergabung diperlukan agar kita bisa mengantisipasi berbagai hal yang mungkin akan terjadi ditengah perjalanan yang pasti akan mendapati berbagai konflik dan kendala yang membuat seseorang menjadi down dan ingin keluar dari komunitas tersebut.
Hal ini yang harus kita pahami dan hindari.
Lalu, apa yang harus kita lakukan ?
Mari kita lanjutkan dengan pembahasan selanjutnya..
2. LURUSKAN NIAT
Setelah kita memahami tentang apa yg menjadi motivasi awal kita berbisnis berjamaah hal selanjutnya adalah meluruskan niat dengan cara mencoba mengingat lagi titik awal sejarah kenapa kita umat muslim bisa menjadi seperti saat ini yang berjamaah membangun bisnis.
Ketika kita berada dalam kondisi saat ini bukanlah hal yang terjadi secara tiba2 dan sim salabim abrakadabra bukan ?
Kita mengalami proses panjang dan bersejarah yang membangkitkan emosi umat sehingga merasa sudah saatnya bangkit dan bersatu. Bukan begitu ???
Nah, jika demikian adanya maka niat awal yang perlu kita tanamkan adalah bahwa kita bergabung dengan tujuan untuk berpartisipasi dan mempunyai peran dalam upaya membangkitkan ekonomi umat dan bersatu. Ingat, kata kuncinya adalah membangkitkan perekonomian umat dan bersatu
Itu...
" Tapi, tentu ini tidak perlu disampaikan lagi karena kita semua sudah tau.."
" Betul sekali"
Kalo begitu, mari kita lanjutkan dengan point selanjutnya...
3. SIAP BERJAMAAH
Karena kita berasal dari berbagai macam manusia yang dengan macam watak, tingkah laku, berbagai motivasi, dan kepentingan (bagi yang mempunyai kepentingan) tentu tidak gampang melebur dan membaur dalam situasi seperti ini.
Apalagi, semua baru kenal dan belum tau apa dan siapa rekan bisnis kita dalam komunitas. Tentu ini sangatlah tidak mudah..
Lalu apa yang perlu kita perhatikan ???
Jaga sikap, jaga emosi, simpan dulu kepentingan pribadimu, rendahkan egomu, berlapang dada, dan sabar
Ingat lagi apa dasar dibuatnya bisnis ini..
Oke, kita lanjutkan..
4. PROFESIONAL
Ketika kita sudah merealisasikan kegiatan bisnis berjamaah ini, hal penting lain adalah melakukan kegiatan bisnis secara profesional dan transparan dalam pengelolaan keuangan
Hati2 dalam mengelola dana umat ini, jangan sampai kita nanti dicap negatif yang berdampak kepada nama baik umat Islam.
Apabila kita menyadari betapa sulitnya berjamaah dan kita bisa memposisikan diri kita dengan cara yang apik maka Insya Allah kita bisa langgeng dan harmonis.
Ibarat sebuah ikatan perkawinan, mungkin mudah bagi kita untuk menikah..
Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita menjaga pernikahan tersebut.
Kita ingat, bagaimana ketika diawal pernikahan yang mana kita saling menyesuaikan antara satu dengan yang lain, dan bagaimana kita berusaha untuk menjaga pernikahan agar tetap langgeng dan harmonis dengan segala perbedaan yang ada. Tidaklah mudah..
Prinsip dasar yang harus kita jaga adalah sikap toleransi dan berusaha menyikapi segala permasalahan dengan cara yang bijak. Artinya, kecerdasan emosional seseorang sedang diuji saat itu.
Berbeda itu biasa, tapi yang paling penting adalah bagaimana kita menyikapi perbedaan itu. Selama masih ada niat untuk bersatu, Insya Allah pasti akan ada solusi terbaik demi kemaslahatan bersama.
Satu2nya cara yang paling indah adalah ketika kita bermasalah, kembalikan semua kepada Allah dengan cara berdoa bersama2, meminta ampunan, dan memohon petunjuk serta berdoa agar kita diberikan hati yang ikhlas dan lembut agar bisa membedakan mana yang nafsu syetan mana yang merupakan petunjuk.
Mari kita saling berjabat tangan dan merangkul agar mencair semua amarah.
Allah tidak pernah punya rencana yang sia2..
Saat ini umat bersatu, ketika diberikan cobaan diantara kita artinya Allah sedang berusaha merekatkan lagi tali ukhuwah diantara kita, maka
SAYANGILAH SAUDARA MUSLIMMU DAN RANGKULLAH..
MAAFKAN KESALAHANNYA DAN CARI SOLUSI TERBAIK..
JANGAN KITA GOYAH DENGAN MASALAH PERBEDAAN..
TAPI JADIKAN PERBEDAAN SEBAGAI ALAT UNTUK SALING MEREKATKAN..
KARENA ISLAM ADALAH AGAMA YANG INDAH..
Semoga bermanfaat..
#tulisan ini saya dedikasikan kepada mujahid dan mujahidah yang berjuang membangkitkan ekonomi umat agar lebih semangat dan bersatu
🙏🙏🙏
By : Abah Fikri
Apa itu MTW
Assalamualaikum...
Paparan sedikit tentang Ust.Valentino Dinsi dan Apa itu MTW????
MTW adalah kepanjangan dari Majelis Ta’lim Wirausaha, didirikan pada pertengahan tahun 2014 oleh ustaz ValentinoDinsi, SE, MM, MBA ,mengadakan ta'lim di masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Jakarta, dengan menghadirkan pengusaha nasional Sandiaga Uno,ust Nasional DR. Amir Faisol, Menteri DR. Sofyan Jalil, DLL Yang d hadiri ratusan hingga ribuan jama'ah.
Ust.Valentino Dinsi,SE,MM,MBA,yaitu sesorang yang memeliki kepedulian yang sangat tinggi atas keberadaan ekonomi umat, khususnya ekonomi umat Islam.
MTW merupakan suatu perkumpulan atau organisasi hasil metamorfosa yang cukup panjang, dimulai dari badan usaha yang bernama Lets Go yang bergerak dibidang training kewirausahaan, kemudian berubah menjadi Rumah Wirausaha, masih bergerak dalam bidang training kewirausahaan namun dengan sasaran yang lebih luas yaitu keinginan untuk mewujudkan setiap satu rumah memiliki satu wirausaha. Kegiatan training kewirausahaan tersebut diadakan di suatu tempat yang cukup mahal yaitu dengan menyewa ruangan di perkantoran atau pun di Hotel. Secara otomatis biaya untuk mengikuti training tersebut cukup mahal, sehingga hanya orang-orang yang memiliki cukup uang saja yangg bisa mengikutinya. Sementara orang-orang dari kalangan bawah yang merupakan sebagaian besar pelaku UMKM tidak bisa mengikutinya.
Berubah menjadi Majelis Ta’lim Wirausaha ( MTW ) hanya gara-gara dua orang dari kalangan bawah yaitu seorang penjual nasi goreng keliling dan seorang satpam yang datang menemui ustaz Valentino Dinsi dengan tujuan ingin berkonsultasi. Pada saat konsultasi itulah masing-masing dari mereka menyampaikan keinginannya untuk mengikuti training kewirausahaan yang di adakan di Hotel,namun mereka tidak bisa mengikutinya karena terbentur masalah biaya. Atas dasar itulah ustaz Valentino Dinsi menghentikan kegiatan usaha komersil trainingnya dan diganti dengan training gratis yang diadakan di masjid sehingga dapat dihadiri oleh semua kalangan.
Sesuai dengan namanya Majelis Ta’lim Wirausaha , maka ada dua kegiatan utama yaitu Dakwah dan Dagang. Dakwahnya di dahulukan kemudian baru dagangnya, hal ini bertujuan agar terbentuk para pengusaha yang memiliki landasan keimanan yang kuat, yang bertakwa kepada Allah SWT. Untuk itu setiap kegiatan MTW yang diselenggarakan di Masjid maka harus menghadirkan para pembicara yang berkompeten di bidangnya, yaitu para ustaz untuk mengisi dakwahnya dan para pengusaha yag sudah sukses untuk memberikan sharing pengalamannya.
Belajar dari Turki
Turki dalam 10 tahun dibawah Erdogan menjelma menjadi negara industry yang maju, bebas hutang dan pusat keuangan nomor 4 di dunia. Dan Erdogan seolah menjadi contoh kepemimpinan bagi negara-negara muslim di dunia. Apa yang telah Erdogan lakukan ?
Banyak yang Erdogan lakukan baik dari sisi politik, ekonomi, social dan budaya, tapi 3 hal inilah yang paling fenomenal adalah:
Gerakan Sholat Subuh Berjama’ah di Masjid.
Gerakan Zakat, Infaq dan Shadaqoh
Gerakan Ekonomi Ummat
PERHATIKAN ! Bukankah apa yang Erdogan lakukan diatas hanyalah MENCONTOH apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
MTW (Majelis Ta’lim Wirausaha) terpanggil untuk membangun kembali ekonomi ummat dengan menjadikan masjid sebagai basis utama pembinaan ummat sebagaimana di zaman Rasulullah SAW.
Mengapa Masjid?
Karena Rasulullah Muhammad SAW memulai dan melakukan segala hal dari Masjid dan Erdogan juga berhasil karena mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia HM Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, di Indonesia saat ini terdapat kurang lebih 850 ribu masjid dan mushala. Itu yang terdaftar, bagaimana dengan yang tidak terdata?
Penduduk Indonesia berjumlah 254,9 juta jiwa (laki-laki 128,1 juta perempuan 126,8 juta). Selama ini kita bangsa Indonesia hanya menjadi PASAR dan KONSUMEN semata, saatnya Ummat Islam mengambil PERAN EKONOMI.
Dengan Model MTW yang sudah terbukti menghasilkan puluhan ribu pengusaha dari masjid di tambah System dan Teknology yang Kami miliki, Insya Allah Gerakan Ekonomi Berjama’ah: Membangun Ekonomi Ummat Berbasis MASJID akan tersebar dengan luas ke seluruh Indonesia.
Untuk itu MTW PUSAT cukup melatih bagaimana membangun dan menerapkan Model MTW serta mengajarkan bagaimana menggunakan System dan Teknologi MTW untuk dapat diterapkan di Masjid baik masjid perumahan, perkantoran, pesantren, kampus dan sekolah serta Komunitas Pengusaha Muslim.
Apa Tujuan Gerakan Membangun Ekonomi Ummat Berbasis Masjdi ini ?
Membangun ekonomi ummat berbasiskan masjid dan menyatukan ummat Islam di bidang ekonomi agar ummat Islam dapat mengambil kembali perannya dalam membangun ekonomi Ummat dan mengejar ketertinggalan dibidang ekonomi dari ummat lainya
Menjadikan fungsi masjid sebagaimana fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW.
Menjadikan masjid mandiri dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar masjid.
Siapa Sasaran Gerakan Membangun Ekonomi Ummat Berbasis Masjdi ini ?
Komunitas Pengusaha Muslim
Jama’ah dan Pengurus Masjid Perumahan
Jama’ah dan Pengurus Masjid Perkantoran
Jama’ah dan Pengurus Masjid Kampus
Jama’ah dan Pengurus Masjid Sekolah
Jama’ah dan Pengelola Pesantren
Ormas Islam
APA DAMPAK GERAKAN INI BAGI MASJID DAN UMMAT
Gerakan ini akan mengajarkan bagaimana memfungsikan masjid sebagaimana fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW.
Majelis Ta’lim Wirausaha (MTW) Pusat akan membantu mengembangkan unit ekonomi di masjid sehingga menjadikan masjid mandiri dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar masjid.
Masjid akan dapat menjangkau jama’ah masjid lebih luas lagi dengan menggunakan Flatform Teknologi yang kami sediakan untuk masjid Anda (masjidkita.org).
Jama’ah Masjid akan mengetahui program kegiatan, laporan keuangan, jadual ustadz yang diadakan masjid Anda dan masjid lainnya dengan Flaform Teknologi yang kami sediakan (masjidkita.org).
Masjid dapat melakukan fund raising bagi kegiatan masjid Anda baik melalui jama’ah masjid Anda dan masyarakat seluruh Indonesia dengan Flatform Teknologi yang kami sediakan (masjidkita.org).
Masjid akan terhubung dengan ribuan masjid lainnya di seluruh Indonesia yang telah mengikuti program ini.
Menjadikan masjid mandiri dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar masjid.
“Barang siapa mengajak kepada suatu kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendapat dosa seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun dosa-dosa mereka.”
(H.R. Muslim)
MOTO MTW : "Bisnis untuk Dakwah, Berdakwah melalui Bisnis".
menjadi 10 konglomerasi Muslim terkemuka d Indonesia dengan total assets 2000 triliun d tahun 2030
Misi :
1) membangun Ekonomi ummat berrbasiskan masjid Dan menyatukan seluruh potensi ummat Islam d bidang ekonomi ummat.
2) membangun ekonomi ummat berbasis masjid dengan menyebarkan Spirit entrepreneurship keseluruh lapisan masyarakat d seluruh Indonesia.
Ekonomi Menjadi Perhatian Rasulullah Sejak Diangkat Menjadi Rasul
Sejak kemunculannya pertama kali, Islam yang dibawa Rasulullah SAW telah didukung oleh pengusaha dan konglomerat muslim seperti Abu Bakar, Umar, Usman dan Abdurrahman bin Auf. Dan harus tetap seperti itu sepanjang masa agar Islam tetap jaya, terhormat dan sesuai asholahnya (aslinya).
Hari ini Ummat Islam terpinggirkan. Semua itu terjadi karena hari ini kita tidak lagi memiliki Abu Bakar, Umar, Usman dan Abdurrahman bin Auf didalam gerakan dakwah ini. Lalu apakah kita cukup mengeluh dan menyesali diri? Tidak berbuat sesuatu untuk merubahnya?
Kekayaan yang hakekatnya adalah milik Allah yang dititipkanNya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan mereka yang mengerti hakekat ini akan menggunakannya untuk menolong agama Allah SWT.
Setibanya Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, maka Rasulullah melakukan tiga hal besar dan strategis dimana setelah itu Islam menyebar kepenjuru dunia. Ketiga hal tersebut adalah:
Membangun Masjid
Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshor (Social and Capital Mobilization)
Menguasai Pasar (Ekonomi).
#save kitamart Citeureup(fm)
By : Abah Fikri
Paparan sedikit tentang Ust.Valentino Dinsi dan Apa itu MTW????
MTW adalah kepanjangan dari Majelis Ta’lim Wirausaha, didirikan pada pertengahan tahun 2014 oleh ustaz ValentinoDinsi, SE, MM, MBA ,mengadakan ta'lim di masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Jakarta, dengan menghadirkan pengusaha nasional Sandiaga Uno,ust Nasional DR. Amir Faisol, Menteri DR. Sofyan Jalil, DLL Yang d hadiri ratusan hingga ribuan jama'ah.
Ust.Valentino Dinsi,SE,MM,MBA,yaitu sesorang yang memeliki kepedulian yang sangat tinggi atas keberadaan ekonomi umat, khususnya ekonomi umat Islam.
MTW merupakan suatu perkumpulan atau organisasi hasil metamorfosa yang cukup panjang, dimulai dari badan usaha yang bernama Lets Go yang bergerak dibidang training kewirausahaan, kemudian berubah menjadi Rumah Wirausaha, masih bergerak dalam bidang training kewirausahaan namun dengan sasaran yang lebih luas yaitu keinginan untuk mewujudkan setiap satu rumah memiliki satu wirausaha. Kegiatan training kewirausahaan tersebut diadakan di suatu tempat yang cukup mahal yaitu dengan menyewa ruangan di perkantoran atau pun di Hotel. Secara otomatis biaya untuk mengikuti training tersebut cukup mahal, sehingga hanya orang-orang yang memiliki cukup uang saja yangg bisa mengikutinya. Sementara orang-orang dari kalangan bawah yang merupakan sebagaian besar pelaku UMKM tidak bisa mengikutinya.
Berubah menjadi Majelis Ta’lim Wirausaha ( MTW ) hanya gara-gara dua orang dari kalangan bawah yaitu seorang penjual nasi goreng keliling dan seorang satpam yang datang menemui ustaz Valentino Dinsi dengan tujuan ingin berkonsultasi. Pada saat konsultasi itulah masing-masing dari mereka menyampaikan keinginannya untuk mengikuti training kewirausahaan yang di adakan di Hotel,namun mereka tidak bisa mengikutinya karena terbentur masalah biaya. Atas dasar itulah ustaz Valentino Dinsi menghentikan kegiatan usaha komersil trainingnya dan diganti dengan training gratis yang diadakan di masjid sehingga dapat dihadiri oleh semua kalangan.
Sesuai dengan namanya Majelis Ta’lim Wirausaha , maka ada dua kegiatan utama yaitu Dakwah dan Dagang. Dakwahnya di dahulukan kemudian baru dagangnya, hal ini bertujuan agar terbentuk para pengusaha yang memiliki landasan keimanan yang kuat, yang bertakwa kepada Allah SWT. Untuk itu setiap kegiatan MTW yang diselenggarakan di Masjid maka harus menghadirkan para pembicara yang berkompeten di bidangnya, yaitu para ustaz untuk mengisi dakwahnya dan para pengusaha yag sudah sukses untuk memberikan sharing pengalamannya.
Belajar dari Turki
Turki dalam 10 tahun dibawah Erdogan menjelma menjadi negara industry yang maju, bebas hutang dan pusat keuangan nomor 4 di dunia. Dan Erdogan seolah menjadi contoh kepemimpinan bagi negara-negara muslim di dunia. Apa yang telah Erdogan lakukan ?
Banyak yang Erdogan lakukan baik dari sisi politik, ekonomi, social dan budaya, tapi 3 hal inilah yang paling fenomenal adalah:
Gerakan Sholat Subuh Berjama’ah di Masjid.
Gerakan Zakat, Infaq dan Shadaqoh
Gerakan Ekonomi Ummat
PERHATIKAN ! Bukankah apa yang Erdogan lakukan diatas hanyalah MENCONTOH apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
MTW (Majelis Ta’lim Wirausaha) terpanggil untuk membangun kembali ekonomi ummat dengan menjadikan masjid sebagai basis utama pembinaan ummat sebagaimana di zaman Rasulullah SAW.
Mengapa Masjid?
Karena Rasulullah Muhammad SAW memulai dan melakukan segala hal dari Masjid dan Erdogan juga berhasil karena mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia HM Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, di Indonesia saat ini terdapat kurang lebih 850 ribu masjid dan mushala. Itu yang terdaftar, bagaimana dengan yang tidak terdata?
Penduduk Indonesia berjumlah 254,9 juta jiwa (laki-laki 128,1 juta perempuan 126,8 juta). Selama ini kita bangsa Indonesia hanya menjadi PASAR dan KONSUMEN semata, saatnya Ummat Islam mengambil PERAN EKONOMI.
Dengan Model MTW yang sudah terbukti menghasilkan puluhan ribu pengusaha dari masjid di tambah System dan Teknology yang Kami miliki, Insya Allah Gerakan Ekonomi Berjama’ah: Membangun Ekonomi Ummat Berbasis MASJID akan tersebar dengan luas ke seluruh Indonesia.
Untuk itu MTW PUSAT cukup melatih bagaimana membangun dan menerapkan Model MTW serta mengajarkan bagaimana menggunakan System dan Teknologi MTW untuk dapat diterapkan di Masjid baik masjid perumahan, perkantoran, pesantren, kampus dan sekolah serta Komunitas Pengusaha Muslim.
Apa Tujuan Gerakan Membangun Ekonomi Ummat Berbasis Masjdi ini ?
Membangun ekonomi ummat berbasiskan masjid dan menyatukan ummat Islam di bidang ekonomi agar ummat Islam dapat mengambil kembali perannya dalam membangun ekonomi Ummat dan mengejar ketertinggalan dibidang ekonomi dari ummat lainya
Menjadikan fungsi masjid sebagaimana fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW.
Menjadikan masjid mandiri dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar masjid.
Siapa Sasaran Gerakan Membangun Ekonomi Ummat Berbasis Masjdi ini ?
Komunitas Pengusaha Muslim
Jama’ah dan Pengurus Masjid Perumahan
Jama’ah dan Pengurus Masjid Perkantoran
Jama’ah dan Pengurus Masjid Kampus
Jama’ah dan Pengurus Masjid Sekolah
Jama’ah dan Pengelola Pesantren
Ormas Islam
APA DAMPAK GERAKAN INI BAGI MASJID DAN UMMAT
Gerakan ini akan mengajarkan bagaimana memfungsikan masjid sebagaimana fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW.
Majelis Ta’lim Wirausaha (MTW) Pusat akan membantu mengembangkan unit ekonomi di masjid sehingga menjadikan masjid mandiri dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar masjid.
Masjid akan dapat menjangkau jama’ah masjid lebih luas lagi dengan menggunakan Flatform Teknologi yang kami sediakan untuk masjid Anda (masjidkita.org).
Jama’ah Masjid akan mengetahui program kegiatan, laporan keuangan, jadual ustadz yang diadakan masjid Anda dan masjid lainnya dengan Flaform Teknologi yang kami sediakan (masjidkita.org).
Masjid dapat melakukan fund raising bagi kegiatan masjid Anda baik melalui jama’ah masjid Anda dan masyarakat seluruh Indonesia dengan Flatform Teknologi yang kami sediakan (masjidkita.org).
Masjid akan terhubung dengan ribuan masjid lainnya di seluruh Indonesia yang telah mengikuti program ini.
Menjadikan masjid mandiri dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar masjid.
“Barang siapa mengajak kepada suatu kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendapat dosa seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun dosa-dosa mereka.”
(H.R. Muslim)
MOTO MTW : "Bisnis untuk Dakwah, Berdakwah melalui Bisnis".
menjadi 10 konglomerasi Muslim terkemuka d Indonesia dengan total assets 2000 triliun d tahun 2030
Misi :
1) membangun Ekonomi ummat berrbasiskan masjid Dan menyatukan seluruh potensi ummat Islam d bidang ekonomi ummat.
2) membangun ekonomi ummat berbasis masjid dengan menyebarkan Spirit entrepreneurship keseluruh lapisan masyarakat d seluruh Indonesia.
Ekonomi Menjadi Perhatian Rasulullah Sejak Diangkat Menjadi Rasul
Sejak kemunculannya pertama kali, Islam yang dibawa Rasulullah SAW telah didukung oleh pengusaha dan konglomerat muslim seperti Abu Bakar, Umar, Usman dan Abdurrahman bin Auf. Dan harus tetap seperti itu sepanjang masa agar Islam tetap jaya, terhormat dan sesuai asholahnya (aslinya).
Hari ini Ummat Islam terpinggirkan. Semua itu terjadi karena hari ini kita tidak lagi memiliki Abu Bakar, Umar, Usman dan Abdurrahman bin Auf didalam gerakan dakwah ini. Lalu apakah kita cukup mengeluh dan menyesali diri? Tidak berbuat sesuatu untuk merubahnya?
Kekayaan yang hakekatnya adalah milik Allah yang dititipkanNya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan mereka yang mengerti hakekat ini akan menggunakannya untuk menolong agama Allah SWT.
Setibanya Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, maka Rasulullah melakukan tiga hal besar dan strategis dimana setelah itu Islam menyebar kepenjuru dunia. Ketiga hal tersebut adalah:
Membangun Masjid
Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshor (Social and Capital Mobilization)
Menguasai Pasar (Ekonomi).
#save kitamart Citeureup(fm)
By : Abah Fikri
Minggu, 27 Agustus 2017
Selamat Datang
Selamat Datang Di Web Blog Kitamart Citeureup
Wadah untuk sosialisasi, dan publikasi proses pembuatan sampai pelaksanaan KitaMart Citeureup
Web blog ini sekedar Web Sistem Informasi yang akan kami gunakan untuk sosialisasi Kitamart, Dokumentasi, penjabaran Visi Misi Dll
Wadah untuk sosialisasi, dan publikasi proses pembuatan sampai pelaksanaan KitaMart Citeureup
Web blog ini sekedar Web Sistem Informasi yang akan kami gunakan untuk sosialisasi Kitamart, Dokumentasi, penjabaran Visi Misi Dll
Langganan:
Postingan (Atom)