Assalamualaikum...
Paparan sedikit tentang Ust.Valentino Dinsi dan Apa itu MTW????
MTW adalah kepanjangan dari Majelis Ta’lim Wirausaha, didirikan pada pertengahan tahun 2014 oleh ustaz ValentinoDinsi, SE, MM, MBA ,mengadakan ta'lim di masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Jakarta, dengan menghadirkan pengusaha nasional Sandiaga Uno,ust Nasional DR. Amir Faisol, Menteri DR. Sofyan Jalil, DLL Yang d hadiri ratusan hingga ribuan jama'ah.
Ust.Valentino Dinsi,SE,MM,MBA,yaitu sesorang yang memeliki kepedulian yang sangat tinggi atas keberadaan ekonomi umat, khususnya ekonomi umat Islam.
MTW merupakan suatu perkumpulan atau organisasi hasil metamorfosa yang cukup panjang, dimulai dari badan usaha yang bernama Lets Go yang bergerak dibidang training kewirausahaan, kemudian berubah menjadi Rumah Wirausaha, masih bergerak dalam bidang training kewirausahaan namun dengan sasaran yang lebih luas yaitu keinginan untuk mewujudkan setiap satu rumah memiliki satu wirausaha. Kegiatan training kewirausahaan tersebut diadakan di suatu tempat yang cukup mahal yaitu dengan menyewa ruangan di perkantoran atau pun di Hotel. Secara otomatis biaya untuk mengikuti training tersebut cukup mahal, sehingga hanya orang-orang yang memiliki cukup uang saja yangg bisa mengikutinya. Sementara orang-orang dari kalangan bawah yang merupakan sebagaian besar pelaku UMKM tidak bisa mengikutinya.
Berubah menjadi Majelis Ta’lim Wirausaha ( MTW ) hanya gara-gara dua orang dari kalangan bawah yaitu seorang penjual nasi goreng keliling dan seorang satpam yang datang menemui ustaz Valentino Dinsi dengan tujuan ingin berkonsultasi. Pada saat konsultasi itulah masing-masing dari mereka menyampaikan keinginannya untuk mengikuti training kewirausahaan yang di adakan di Hotel,namun mereka tidak bisa mengikutinya karena terbentur masalah biaya. Atas dasar itulah ustaz Valentino Dinsi menghentikan kegiatan usaha komersil trainingnya dan diganti dengan training gratis yang diadakan di masjid sehingga dapat dihadiri oleh semua kalangan.
Sesuai dengan namanya Majelis Ta’lim Wirausaha , maka ada dua kegiatan utama yaitu Dakwah dan Dagang. Dakwahnya di dahulukan kemudian baru dagangnya, hal ini bertujuan agar terbentuk para pengusaha yang memiliki landasan keimanan yang kuat, yang bertakwa kepada Allah SWT. Untuk itu setiap kegiatan MTW yang diselenggarakan di Masjid maka harus menghadirkan para pembicara yang berkompeten di bidangnya, yaitu para ustaz untuk mengisi dakwahnya dan para pengusaha yag sudah sukses untuk memberikan sharing pengalamannya.
Belajar dari Turki
Turki dalam 10 tahun dibawah Erdogan menjelma menjadi negara industry yang maju, bebas hutang dan pusat keuangan nomor 4 di dunia. Dan Erdogan seolah menjadi contoh kepemimpinan bagi negara-negara muslim di dunia. Apa yang telah Erdogan lakukan ?
Banyak yang Erdogan lakukan baik dari sisi politik, ekonomi, social dan budaya, tapi 3 hal inilah yang paling fenomenal adalah:
Gerakan Sholat Subuh Berjama’ah di Masjid.
Gerakan Zakat, Infaq dan Shadaqoh
Gerakan Ekonomi Ummat
PERHATIKAN ! Bukankah apa yang Erdogan lakukan diatas hanyalah MENCONTOH apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
MTW (Majelis Ta’lim Wirausaha) terpanggil untuk membangun kembali ekonomi ummat dengan menjadikan masjid sebagai basis utama pembinaan ummat sebagaimana di zaman Rasulullah SAW.
Mengapa Masjid?
Karena Rasulullah Muhammad SAW memulai dan melakukan segala hal dari Masjid dan Erdogan juga berhasil karena mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia HM Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, di Indonesia saat ini terdapat kurang lebih 850 ribu masjid dan mushala. Itu yang terdaftar, bagaimana dengan yang tidak terdata?
Penduduk Indonesia berjumlah 254,9 juta jiwa (laki-laki 128,1 juta perempuan 126,8 juta). Selama ini kita bangsa Indonesia hanya menjadi PASAR dan KONSUMEN semata, saatnya Ummat Islam mengambil PERAN EKONOMI.
Dengan Model MTW yang sudah terbukti menghasilkan puluhan ribu pengusaha dari masjid di tambah System dan Teknology yang Kami miliki, Insya Allah Gerakan Ekonomi Berjama’ah: Membangun Ekonomi Ummat Berbasis MASJID akan tersebar dengan luas ke seluruh Indonesia.
Untuk itu MTW PUSAT cukup melatih bagaimana membangun dan menerapkan Model MTW serta mengajarkan bagaimana menggunakan System dan Teknologi MTW untuk dapat diterapkan di Masjid baik masjid perumahan, perkantoran, pesantren, kampus dan sekolah serta Komunitas Pengusaha Muslim.
Apa Tujuan Gerakan Membangun Ekonomi Ummat Berbasis Masjdi ini ?
Membangun ekonomi ummat berbasiskan masjid dan menyatukan ummat Islam di bidang ekonomi agar ummat Islam dapat mengambil kembali perannya dalam membangun ekonomi Ummat dan mengejar ketertinggalan dibidang ekonomi dari ummat lainya
Menjadikan fungsi masjid sebagaimana fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW.
Menjadikan masjid mandiri dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar masjid.
Siapa Sasaran Gerakan Membangun Ekonomi Ummat Berbasis Masjdi ini ?
Komunitas Pengusaha Muslim
Jama’ah dan Pengurus Masjid Perumahan
Jama’ah dan Pengurus Masjid Perkantoran
Jama’ah dan Pengurus Masjid Kampus
Jama’ah dan Pengurus Masjid Sekolah
Jama’ah dan Pengelola Pesantren
Ormas Islam
APA DAMPAK GERAKAN INI BAGI MASJID DAN UMMAT
Gerakan ini akan mengajarkan bagaimana memfungsikan masjid sebagaimana fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW.
Majelis Ta’lim Wirausaha (MTW) Pusat akan membantu mengembangkan unit ekonomi di masjid sehingga menjadikan masjid mandiri dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar masjid.
Masjid akan dapat menjangkau jama’ah masjid lebih luas lagi dengan menggunakan Flatform Teknologi yang kami sediakan untuk masjid Anda (masjidkita.org).
Jama’ah Masjid akan mengetahui program kegiatan, laporan keuangan, jadual ustadz yang diadakan masjid Anda dan masjid lainnya dengan Flaform Teknologi yang kami sediakan (masjidkita.org).
Masjid dapat melakukan fund raising bagi kegiatan masjid Anda baik melalui jama’ah masjid Anda dan masyarakat seluruh Indonesia dengan Flatform Teknologi yang kami sediakan (masjidkita.org).
Masjid akan terhubung dengan ribuan masjid lainnya di seluruh Indonesia yang telah mengikuti program ini.
Menjadikan masjid mandiri dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar masjid.
“Barang siapa mengajak kepada suatu kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendapat dosa seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun dosa-dosa mereka.”
(H.R. Muslim)
MOTO MTW : "Bisnis untuk Dakwah, Berdakwah melalui Bisnis".
menjadi 10 konglomerasi Muslim terkemuka d Indonesia dengan total assets 2000 triliun d tahun 2030
Misi :
1) membangun Ekonomi ummat berrbasiskan masjid Dan menyatukan seluruh potensi ummat Islam d bidang ekonomi ummat.
2) membangun ekonomi ummat berbasis masjid dengan menyebarkan Spirit entrepreneurship keseluruh lapisan masyarakat d seluruh Indonesia.
Ekonomi Menjadi Perhatian Rasulullah Sejak Diangkat Menjadi Rasul
Sejak kemunculannya pertama kali, Islam yang dibawa Rasulullah SAW telah didukung oleh pengusaha dan konglomerat muslim seperti Abu Bakar, Umar, Usman dan Abdurrahman bin Auf. Dan harus tetap seperti itu sepanjang masa agar Islam tetap jaya, terhormat dan sesuai asholahnya (aslinya).
Hari ini Ummat Islam terpinggirkan. Semua itu terjadi karena hari ini kita tidak lagi memiliki Abu Bakar, Umar, Usman dan Abdurrahman bin Auf didalam gerakan dakwah ini. Lalu apakah kita cukup mengeluh dan menyesali diri? Tidak berbuat sesuatu untuk merubahnya?
Kekayaan yang hakekatnya adalah milik Allah yang dititipkanNya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan mereka yang mengerti hakekat ini akan menggunakannya untuk menolong agama Allah SWT.
Setibanya Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, maka Rasulullah melakukan tiga hal besar dan strategis dimana setelah itu Islam menyebar kepenjuru dunia. Ketiga hal tersebut adalah:
Membangun Masjid
Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshor (Social and Capital Mobilization)
Menguasai Pasar (Ekonomi).
#save kitamart Citeureup(fm)
By : Abah Fikri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar